Geografi Lumajang

LETAK GEOGRAFIS DAN LINGKUNGAN KABUPATEN LUMAJANG


Kabupaten Lumajang terletak pada koordinat 7”52’-8”23’ Lintang Selatan dan 112”51’-113”22’ Bujur Timur. Secara Georafis  Luas Kabupaten Lumajang 1.790, 90 Km2, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a.    Sebelah Utara : Pegunungan Tengger dan Gunung Lemongan yang berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo.
b.    Sebelah Selatan :  Samudera Indonesia.
c.    Sebelah Barat   :  Gunung Semeru, Pegunungan Tengger dan Sungai Glidik yang berbatasan dengan Kabupaten Malang.
d.    Sebelah Timur :  Sungai Bondoyudo yang berbatasan dengan Kabupaten Jember.
Kabupaten Lumajang terdiri dari 205 Desa/Kelurahan (198 Desa/7 kelurahan) di bawah 21 Kecamatan yaitu Kecamatan Pasrujambe, Senduro, Gucialit, Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Padang, Sukodono, Randuagung, Lumajang, Jatiroto, Tekung, Yosowilangun, Kunir, Tempeh, Sumbersuko, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari, dan Rawakangkung (Peta Kabupaten Lumajang, 2010).

Menurut  Penelitian dari Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1995 keadaan alam Lumajang secara fisik dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.  Bagian Utara.
Daerah perbukitan dan pegunungan dengan  lingkungan alam yang kering dan  tandus. 
2. Bagian Tengah.
Dataran rendah sampai dataran tinggi (perbukitan dan pegunungan) dengan lingkungan alam yang basah dan sebagian besar merupakan Daerah Aliran Sungai Bondoyudo dan Daerah Aliran Sungai Asem.
3. Bagian Selatan.
Dataran rendah  dan dataran tinggi dengan lingkungan alam yang basah dan kering dan sebagian merupakan tanah pasir yang kurang subur. Daerah ini merupakan bagian Daerah Aliran Sungai Mujur, Rejali, Glidik dan Pancing.

Letak Geografis Kabupaten Lumajang yang terdiri rangkaian gunung berapi yang meliputi Gunung Semeru (3676 M), Gunung Bromo Tengger dan Gunung Tarub Lemongan. Serta banyaknya Ranu-ranu ( Danau) di pegunungan antara lain Ranu Kumbolo, Ranu Pani dan Ranu Regulo berada di lereng Gunung Semeru, sedangkan di lereng Gunung Tarub Lemongan tersebar Banyak Ranu kecil antara lain Ranu Pakis, Ranu Klakah, Ranu Kambang, Ranu Pandan dan Ranu Burung (Nurhadi Rangkuti, 2003:7-8). Dalam istilah geologi dan vulkanologi,  Ranu atau danau tektonik dikenal sebagai maar. Maar terjadi akibat letusan vulkanik yang berbentuk bundar dan berdinding terjal. Maar terbentuk oleh letusan freatik dan freatomagnetik dalam sekali masa giat. Semenjak tahun 1907 hingga saat ini hanya ada 10 buah maar yang terbentuk di muka bumi. Namun pada masa prasejarah telah terbentuk banyak maar (merbabu.com).  Rangkaian Pegunungan yang menyebabkan kesuburan tanah di Lumajang sehingga disebut sebagai Lumbung Padi. Keberadaan Ranu juga merupakan faktor kesuburan dan sebagai mata air untuk kehidupan masyarakat di sekitarnya (Gunadi Kasnowihardjo, 2012:126).

Di Wilayah Selatan Lumajang terdapat sumber daya alam yang berupa pasir besi dari hasil letusan Gunung Semeru yang sangat dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat Lumajang di masa lampau hingga sekarang.

Gunung Semeru memilki arti penting bagi Lumajang selain material hasil letusan yang dapat menyuburkan dan menghasilkan tambang pasir, Gunung Semeru juga menjadi ajang bagi para cendikiawan dan pendeta untuk mencari ilmu kanuragan dan kesempurnaan bagi diri atau disebutkan menempuh perjalanan suci, sehingga dikatakan bahwa Gunung Semeru merupakan tempat bagi roh suci di masa prasejarah dan astana bagi dewa-dewa di masa pengaruh Hindu dan Budha. Sehingga di lereng Gunung Semeru banyak ditemukan bangunan suci, tetapi karena keaktifannnya bangunan suci untuk pemujaan dan mencari ilmu kesempurnaan hancur karena sapuan lahar terutama lahar dingin yang disertai dengan banjir. Aktifnya Gunung Semeru tidak saja menjadi bencana tetapi juga menjadi berkah bagi masyarkat sekitar karena lahar magma yang dikeluarkan dari Gunung Semeru menjadi tanah subur bagi pertanian dan menghasilakn pasir besi, sehingga menjadi “Lumbung Padi” dan hasil tambang pasir besi. Hal itulah Lumajang tak lepas dari perhatian di masa lampau, sehingga Lumajang merupakan daerah penting distribusi bahan pangan dan tambang pasirnya. (AP2014)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relief Gana

Museum Daerah Kabupaten Lumajang

Prasasti Lumajang