Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Seni Budaya

Gambar
Mengenal Kesenian Wilayah Selatan  Tari Jaran Slining Lumajang   Wilayah Selatan di Propinsi Jawa Timur adalah wilayah yang memiliki ciri khas sendiri terutama pada budayanya. Untuk pengembangan kebudayaan wilayah Selatan  diselenggarakan Festival Kesenian Wilayah Selatan setiap tahunnya. Tujuan dari Festival ini untuk mengembangkan budaya lewat kesenian daerah terutama daerah di kecamatan-kecamatan provinsi Jawa Timur agar kesenian berkembang tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Kesenian Daerah muncul berasal dari daerah yang terpencil , yang biasanya  daerah tersebut masih memegang keaslian kesenian yang menjadi ciri khas berasal kearifan lokalnya. Tari Candra Wira Lamajang Festival Kesenian Kawasan Selatan ini diikuti 8 Kabupaten yaitu Pacitan, Trenggalek, Blitar Tulungagung,  Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Kabupaten Lumajang menampilkan Jaran Slining dalam pawai, Jaran slining menceritakan kegagahan pasukan berkuda dalam perang melawan B

Geografi Lumajang

L ETAK G EOGRAFIS DAN LINGKUNGAN KABUPATEN LUMAJANG Kabupaten Lumajang terletak pada koordinat 7”52’-8”23’ Lintang Selatan dan 112”51’-113”22’ Bujur Timur. Secara Georafis  Luas Kabupaten Lumajang 1.790, 90 Km2, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a.     Sebelah Utara : Pegunungan Tengger dan Gunung Lemongan yang berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. b.     Sebelah Selatan :  Samudera Indonesia. c.     Sebelah Barat   :  Gunung Semeru, Pegunungan Tengger dan Sungai G l idik yang berbatasan dengan Kabupaten Malang. d.     Sebelah Timur :  Sungai Bondoyudo yang berbatasan dengan Kabupaten Jember. Kabupaten Lumajang terdiri dari 205 Desa/Kelurahan (198 Desa/7 kelurahan) di bawah 21 Kecamatan yaitu Kecamatan Pasrujambe, Senduro, Gucialit, Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Padang, Sukodono, Randuagung, Lumajang, Jatiroto, Tekung, Yosowilangun, Kunir, Tempeh, Sumbersuko, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari, dan Rawakangkung (Peta Kabupaten Lumajang

Lumajang 1767

Jatuhnya Lumajang di Masa VOC 1767 VOC singkatan dari Vereenigde Oost Indische Compagnie didirikan pada tanggal   20 Maret 1602. VOC adalah persekutuan dagang yang berasal dari Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. VOC memiliki hak Oktrooi atau hak istimewa yaitu :   Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri; Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk: 1.      memelihara angkatan perang, 2.      memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian, 3.      merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda, 4.      memerintah daerah-daerah tersebut, 5.      menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan 6.      memungut pajak. Karena hak Istimewa yang dimiliki oleh VOC tersebut sehingga sewenang-wenang, karena ingin menguasai daerah-daera

Prasasti Lumajang

Prasasti Yang Ditemukan Di Wilayah Kabupaten Lumajang. 1.      Prasasti Ranu Kumbolo (Ranu Gumbolo). Prasasti yang berangka tahun 1162 M dan 1185 M adalah Prasasti tertua yang ditemukan di Ranu Kumbolo. Isinya : “ ling dewa(?) mpu Kameswara tirthayatra “ Bahwa Dewa Mpu Kameswara Tokoh yang disebut di dalamnya adalah Kameswara, dengan diawali partikel “ dewa mpu ”. Menurut   Dwi Cahyono dari Universitas Negeri Malang Partikel ( honorifix prefix ) ini jelas menujuk pada seorang rokhaniawan,yakni seorang yang tengah menempuh jalan ( yatra ) untuk bersatu dengan dewata utama ( istadewata )nya ,   sependapat dengan ahli lain, yang cenderung untuk mengidentifikasikan Kameswara dengan raja Panjalu, yang memerintah tahun 1182-1185 M. Apabila benar demikian, berarti tokoh yang melakukan “ tirthayatra (perjalanan suci menuju tempat yang berair suci)” itu adalah raja Kadiri. Air suci ( tirtha ) yang dimaksud tentulah Ranu K umbolo. Air itu diyakini suci, karena keluar dari gunung ya